Nama-Nama Panggilan
Kita memerlukan halaman tersendiri untuk nama-nama panggilan dalam bahasa Mandarin, karena kalau semuanya ditumpuk ke dalam satu halaman, maka proses loading akan berat.
Di Zi (弟子)
Diterjemahkan menjadi ‘Murid’. Umumnya dipakai oleh seorang murid untuk memanggil diri sendiri sebagai orang ketiga tunggal di hadapan gurunya, atau orang lain yang lebih tua dan disetarakan dengan Sang Guru.
Pintao (贫道)
Ini cara seorang pendeta Tao memanggil dirinya sendiri, yang arti literalnya kurang lebih adalah “Penganut Tao Yang Malang ini”. Dalam dialek Hokkian panggilan ini adalah “Pinto”.
Pinseng (贫僧)
Seperti Pintao, tetapi digunakan oleh seorang Biksu. Dalam dialek Hokkian, atau gaya bahasa Kho Ping Hoo/Gan KL panggilan ini adalah ‘Pinceng’.
Daozhu (岛主)
Pemilik Pulau atau Majikan Pulau. Contoh nyata dalam cerita ini adalah Huang Yaoshi, yang secara umum akan dipanggil Huang Daozhu.
Yue Fu (岳父)
Panggilan untuk Ayah Mertua.
Zhi (侄)
Karakter ini secara literal berarti keponakan laki-laki. Kalau digunakan oleh orang yang lebih tua, umumnya digabungkan dengan karakter Xian, menjadi Xianzhi (贤侄), yang kira-kira berarti ‘Keponakan Yang Baik’, atau bahkan ‘Yang Berharga’, tetapi terjemahan yang terakhir itu kurang enak dibaca maupun diucapkan, dan tidak umum dipakai di Indonesia.
Jika diucapkan oleh si keponakan itu sendiri dalam bentuk orang ketiga tunggal sebagai wujud penghormatan kepada orang yang lebih tua, maka akan menjadi Xiaozhi (小侄), di mana karakter Xiao (小) berfungsi untuk merendahkan diri, karena artinya adalah ‘kecil’.
Tu’er (徒兒)
Secara literal berarti ‘Murid’, yang bisa dipakai dari sisi Sang guru maupun si murid, untuk memanggil diri sendiri sebagai orang ketiga tunggal. Ini kurang lebih sama seperti Dizi (弟子). Tetapi dizi umumnya dipakai oleh si murid, sedangkan Tu’er bisa dipakai dua arah.
Zhuang Zhu (庄主)
Panggilan ini ditujukan bagi seorang majikan dari wilayah besar, yang terdiri dari perumahan, desa-desa, tetapi tidak secara langsung terkait dengan pemerintah pusat. Dalam istilah bahasa Inggris tempat semacam ini adalah ‘Manor’.
Bao Bei Er (宝贝儿)
Secara literal istilah ini berarti “Hartaku yang berharga”, tetapi kalau digunakan untuk memanggil seorang kekasih, maka ini setara dengan “Sayangku”.
Ye Ye (爷爷)
Secara literal berarti ‘Kakek’.
Shi Zhu (施主)
Arti literalnya adalah “Dermawan”, atau orang yang menyumbangkan hartanya. Panggilan ini biasanya dipakai para Biksu untuk berbicara kepada orang lain.
Gui Men Long Wang (鬼门龙王)
Julukan Sha Tongtian, yang bisa diterjemahan menjadi Raja Naga dari Gerbang Iblis.
San Tou Jiao (三头蛟)
Julukan adik seperguruan Sha Tongtian, Hou Tonghai, yang berarti ‘Naga Berkepala Tiga’.
Can Xian Lao Guai (参仙老怪)
Julukan Liang Ziweng, yang seharusnya diterjemahkan menjadi ‘Dewa Ginseng yang Tua dan Aneh’, tetapi mengingat sisi estetika dalam penulisan karakter atau julukan para tokoh dunia persilatan, julukan ini kita sederhanakan menjadi ‘Dewa Ginseng’.
Karakter Xian (仙) adalah ‘Immortal’, dalam konteks ini bisa diartikan ‘Dewa’, sedangkan ‘Lao Guai’ adalah ‘Orang tua Aneh’.
Da Shou Yin (大手印)
Ini adalah julukan bagi Lingzhi Shangren (灵智上人), Biksu Tibet yang menjadi tamu kehormatan Wangyan Honglie. Sebenarnya Shangren (上人) sendiri juga adalah sebuah gelar, tetapi itu adalah gelar dalam struktur keagamaan Buddha, sedangkan Da Shou Yin adalah julukannya dalam dunia persilatan.
Sebagai catatan, posisi yang diduduki Lingzhi Shangren adalah precursor bagi Dalai Lama di dunia modern. Para Biksu Tibet mendapat banyak kemudahan setelah Kubilai Khan, cucu dari Genghis Khan berkuasa sebagai Khan Agung, dan sekaligus Kaisar pendiri Dinasti Yuan. Permaisuri Kubilai Khan, Chabbi, diketahui adalah seorang pemeluk agama Buddha Tibet yang sangat taat.
Qian Shou Ren Tu (千手人屠)
Julukan Peng Lianhu, yang bisa diartikan ‘Jagal Bertangan Seribu’.
Da Shi (大师)
Panggilan umum bagi para Biksu. Arti literal per karakter adalah:
- Da (大) = Besar.
- Shi (师) = Guru.
Dengan demikian istilah ini sebetulnya berarti ‘Guru Besar’.
Die (爹)
Die (dibaca: Tiē), bukan bahasa Inggris yang berarti ‘mati’. Ini adalah panggilan umum dari anak-anak kepada ayahnya.
Zhang Lao (长老)
Secara umum ini adalah sebutan untuk seorang pemimpin dalam sebuah organisasi, dalam hal ini adalah Kai Pang, dan juga biasa digunakan untuk hirarki kepemimpinan lainnya. Istilah ini bisa diterjemahkan sewajarnya menjadi ‘Penatua’ atau ‘Tetua’. Di semua cerita silat yang menghadirkan Kai Pang istilah ini bertebaran di mana-mana. Pangkat seorang Zhanglao biasanya bisa dilihat dari jumlah kantong (Daizi 袋子) atau karung di punggungnya.
Penatua dengan delapan kantong akan dipanggil Ba Dai Zhanglao (八袋长老), sesuai dengan jumlah kantong itu, Ba (八) adalah ‘Delapan’. Mirip dalam militer, jumlah kantong itu akan menentukan berapa banyak anak buah yang dipimpinnya. Kai Pang adalah organisasi terbesar saat itu, anggotanya ada di mana-mana, dan jumlah mereka teramat sangat banyak.
Dalam organisasi lain, bukan tidak mungkin akan dipakai sebutan lain untuk posisi yang sebetulnya serupa.
Gu Gu (姑姑)
Dalam hirarki keluarga, panggilan ini ditujukan kepada ‘Tante’ atau ‘Bibi’, yang adalah adik perempuan dari pihak ayah. Karena struktur panggilan ini pada prinsipnya sama dalam konteks perguruan silat, maka untuk adik seperguruan dari seorang guru laki-laki, seorang murid akan memanggilnya dengan sebutan Shigu (师姑), atau Bibi Guru.
Ge Xia (阁下)
Ini adalah sebutan hormat kepada seseorang yang dipandang sangat tinggi. Setara dengan ‘Yang Mulia’, tetapi karena konteksnya adalah dunia persilatan, maka lebih cocok diterjemahkan menjadi Sang Perkasa atau Sang Pemberani.
Anda (анд)
Di Mongolia, setelah mengucapkan ikrar untuk saling mengangkat saudara, kedua belah pihak akan memanggil saudara angkatnya dengan sebutan ‘Anda’.
Karakter Mongolia And (анд) jika diterjemahkan melalui Google Translate akan menghasilkan ‘friend’ atau ‘teman’, tetapi dua karakter (ах) menghasilkan ‘saudara’, yang dalam bahasa mandarin adalah Xiongdi (兄弟).
Xiang Gong (相公)
Sebutan hormat ini bisa memiliki beberapa makna:
- Majikan
- Tuan Muda
- Pemilik
- Panggilan mesra dari istri kepada suaminya
- Pelacur pria
- Pria simpanan di dunia homoseksual
All Posts
- Daftar Titik Akupuntur
- Matematika Tiongkok Kuno
- Insiden Di Tengah Badai Salju
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Tujuh Orang Aneh Dari Jiangnan
- Bab 20
- Bab 20
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Kehidupan Di Padang Rumput
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 4
- Bab 40
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Daftar Istilah
- Dao De Jing
- Memanah Rajawali - Prolog
- Daftar Tokoh Memanah Rajawali
- Referensi Karakter Bahasa Mandarin
- Referensi Unit
- Kutipan Kitab Perubahan