Referensi Karakter dan Istilah

Daftar yang ada di sini harus bisa dipakai sebagai referensi dari dalam markdown yang mana pun. Seharusnya tidak ada kesulitan yang berarti karena kita memakai tag <dl> yang dilengkapi dengan id.

Saat ini hampir semua istilah terkumpul di dalam masing-masing Bab, padahal banyak istilah yang dipakai ulang, dan dengan terpaksa kita harus menerjemahkan ulang. Di satu sisi ini bagus, karena seringkali konteksnya sedikit berbeda, tetapi kalau terlalu banyak akan menambah pekerjaan kita.

Tumpuk semua istilah atau karakter yang punya makna khusus di antara tag dl berikut.


Lingzhi Shang Ren (靈智上人)
Lingzhi (靈智) adalah seorang biksu Tibet, yang adalah pemimpin tertinggi dalam sekte agama Budha Tibet pada saat itu. Jabatan tersebut adalah cikal-bakal jabatan Dalai Lama yang sekarang. Gelar Shangren (上人) di belakang namanya bisa diartikan "Master" atau "Pemimpin Tertinggi", karena karakter Shang (上) di sini bermakna "Superior". Sedangkan Ren (人) berarti "Manusia" atau "Orang".
Shao Xia (少侠)
Pendekar Muda
Zhong Qiu Jie (中秋节)
Perayaan Pertengahan Musim Gugur. Di Indonesia perayaan ini lebih dikenal dengan nama "Tiong Ciu", yang ditandai dengan berbagi "Kue Bulan" (Tiong Ciu Pia). Zhong Qiu Jie adalah istilah bahasa mandarin untuk nama yang sama dalam dialek Hokkian itu.
Jia Xing (嘉兴)
Jiaxing adalah sebuah kota di sebelah Utara propinsi Zhejiang. Di sebelah Barat Daya berbatasan dengan Hangzhou, dan di sebelah Barat dengan Huzhou. Di Timur Laut berbatasan dengan Shanghai, dan di Utara dengan Jiangsu. Jiaxing adalah kota yang ramai dan makmur.
Xian Di (贤弟)
Ini adalah ungkapan sayang kepada seorang adik laki-laki (Di 弟). Karakter Xian (贤) bisa bermakna Baik/Berharga, atau bahkan 'saleh', 'berbudi luhur', dsb. Pendeknya hal-hal yang bersifat positif.
Ge Wei (各位)
Istilah ini punya arti sama dengan Nimen (你们), yaitu "kalian", tetapi umumnya dipakai dalam forum yang lebih formal, dan gaya bahasanya memang lebih formal dan sopan. Istilah lain yang juga formal dengan makna sama adalah Da Jia (大家, arti literal per karakter adalah "Rumah Besar"). Secara umum Ge Wei sendiri berarti "Semua Orang". Bisa juga dipakai untuk menggantikan makna 'Saudara-saudara sekalian' dalam sebuah pidato.
Gong Zi (公子)
Istilah umum untuk 'Tuan Muda'. Perhatikan bahwa panggilan ini memang kira-kira sama dengan Shaoye, tetapi dipakai dalam konteks yang berbeda. Seorang pria muda umumnya akan dipanggil Gong Zi, sedangkan "Shaoye" biasa dipakai oleh para pelayan atau bawahan untuk memanggil majikan muda mereka di lingkungan keluarganya.
Lao Ye (老爺)
Secara literal berarti 'Tuan Rumah', maknanya adalah pemilik rumah atau tanah yang ditinggalinya. Ini adalah panggilan yang biasa digunakan oleh para pelayan untuk memanggil majikan mereka. Sebaliknya, istilah Laoye Zi (老爷子) dipakai secara sopan untuk memanggil seorang tua (laki-laki).
Shao Ye (少爺)
Tuan Muda, kurang lebih sama dengan Gong Zi. Tetapi istilah ini umumnya dipakai oleh para pelayan untuk memanggil anak majikan mereka, sedangkan Sang Majikan sendiri akan dipanggil Laoye (老爺).
Da Ah Fu (大阿福)
Karakter Fu (福) umumnya dipakai untuk mewakili "Keberuntungan", atau bahkan "Kebahagiaan", atau "Nasib Baik". Istilah ini bisa mengandung berbagai makna, karena Da Ah Fu (大阿福) adalah nama sebuah tempat di propinsi Jiangsu yang terkenal sebagai penghasil kerajinan tangan dari bahan tanah liat, boneka-boneka tanah liat itu umumnya berbentuk bulat, gemuk, dan lucu. Nama itu sendiri diberikan oleh penduduk setempat berdasarkan karya-karya tersebut.
Boneka tanah liat
Sebagai catatan, karakter Da (大) berarti "Besar". Sedangkan karakter Ah (阿) adalah selipan, yang biasanya diletakkan di depan nama panggilan. Sudah umum seorang keturunan Tionghoa dipanggil Ah Ling, Ah Yong, dsb. Penduduk setempat mengaitkan nama tersebut dengan "Rejeki Besar".
Da Xiaojie (大小姐)
Kalau mencoba mengartikan ketiga karakter ini secara literal, kita akan bingung. Karena Da (大) berarti "Besar", sedangkan Xiao (小) berarti "Kecil", dan Jie (姐) adalah "Kakak Perempuan". Berarti kakak perempuan yang sekaligus besar dan kecil. Memang agak aneh. Tetapi sebenarnya istilah "Xiao Jie" (小姐) itu bermakna "Nona", dan adalah panggilan umum untuk seorang wanita muda yang belum menikah. Seperti juga Gu Niang (姑娘). Dengan aturan pemanggilan yang sama seperti Da Ge, Er Ge, San Ge, dan seterusnya, ini artinya adalah anak perempuan yang tertua di dalam keluarga tersebut. Untuk menyingkatnya, bisa diterjemahkan menjadi "Nona Besar".
Cai Hua Yin Zei (采花淫贼)
Istilah untuk seorang pemerkosa atau penjahat cabul. Arti literalnya adalah 'Penjahat Pemetik Bunga'.
Jiang Dong She Wang (江东蛇王)
Karakter Jiang (江) yang dipakai untuk mewakili 'Sungai' di atas berasal dari nama Sungai Yangtze (长江, Chang Jiang atau Sungai Panjang). Sebenarnya maknanya sama saja dengan karakter He (河) yang berasal dari nama Sungai Kuning (Huang He 黄河). Tidak ada perbedaan mendasar di antara keduanya. Hanya beberapa hal berikut yang perlu dicermati.
  1. Karakter Jiang (江) umumnya dipakai di Selatan, dan He (河) di Utara. Dengan beberapa pengecualian, misalnya Hei Long Jiang (黑龙江, Sungai Naga Hitam, wilayah asal suku Jurchen), yang justru termasuk wilayah Utara, dan Liu Yang He (浏阳河), yang terletak di Selatan.
  2. Jiang (江) umumnya dipakai untuk sungai besar, sedangkan He (河) bisa dipakai untuk sungai besar dan kecil.
  3. Sungai-sungai yang tak dikenal atau asing cenderung disebut He (河)
  4. Jiang dipakai untuk sungai yang bertepian tebing curam, sedangkan He dipakai untuk yang bertepian landai.
Banyak terjemahan mengartikan 4 karakter tersebut menjadi 'The Serpent King of The East River', atau 'The Snake King of East River'. Tetapi dari sisi grammar, terjemahan tersebut harus dipertanyakan. Kalau dituliskan 'Jiang Dong', maka seharusnya adalah 'The East of The River'. Dengan demikian, dalam bahasa Indonesia seharusnya adalah Raja Ular dari Sebelah Timur Sungai, dan bukan "Sungai Timur". Kelihatannya kecil, tetapi maknanya sangat berbeda.
Qing Jing Shan Ren (清静散人)
Ini adalah gelar murid ketujuh dari Wang Chongyang, yang bernama Sun Bu'er, seorang perempuan. Makna dari karakter Qing Jing (清静) agak kompleks. Karakter Qing (清) bisa bermakna Murni/Bersih/Jernih/Sejuk/Tenang. Karakter Jing (静) bisa bermakna Diam/Tetap/Tak Bergerak/Damai/Lembut/Tenang. Dengan demikian keduanya seolah punya makna yang sama. Kalau kita amati lebih dekat, karakter pertama 清 punya elemen 氵yang berarti 'air' dan qing 青 yang berarti 'hijau'. Sedangkan karakter kedua 静 punya elemen 青 (hijau) itu di sebelah kiri, dan elemen zheng (爭) di kanan (bagian yang mewakili bunyi). Karakter ini adalah varian kuno dari Jing (淨), yang bermakna Bersih/Murni, dan juga memiliki elemen air 氵di sebelah kirinya. Dengan demikian Qing Jing bisa ditulis 清静 atau 清淨, dan maknanya akan tetap sama, seperti dalam konsep Taoisme Qing Jing Wuwei 清靜無為 atau 清凈無為, di mana keempat karakter tersebut semuanya mendeskripsikan diam, tanpa aksi, atau tak bergerak. Sedangkan Wuwei (無為) di situ bisa dimaknai 'Aksi tanpa usaha'. Kesimpulannya Qing Jing dalam gelar ini punya makna ganda, yaitu diam/tenang dalam arti tidak bergerak, dan juga dalam arti "tenang" atau lembut. Dalam kehidupan nyata, Sun Bu'er mempraktekkan filsafat tersebut bahkan sampai mendirikan alirannya sendiri yang punya ciri khas ini. Sangat kontras dengan Qiu Chuji yang reaksioner, dan banyak melakukan aksi, bahkan termasuk salah seorang 'raja debat'.
Xiao Yao You Quan Fa (逍遥游拳法)
Nama ini pertama kali muncul di Bab 12 ketika Hong Qigong mengajarkannya kepada Huang Rong, tetapi hanya 3 karakter, yaitu Xiao Yao You (逍遥游). Karakter pertama dan kedua jika digabungkan akan bermakna carefree, atau 'bebas tanpa beban'. Tetapi bisa juga diartikan 'riang'. Sedangkan karakter ketiga 'You' (游) punya makna literal 'traveling', atau bisa kita terjemahkan secara bebas menjadi berjalan-jalan. Istilah ini kurang lebih bermakna 'Berjalan-jalan Dengan Bebas dan Riang Gembira'. Karena terlalu panjang dan dari segi estetika tidak enak dibaca maupun diucapkan, maka saya membiarkannya seperti itu. (Terjemahan bahasa Inggris dari fans menerjemahkannya menjadi 'Wandering Strides', yang saya kira agak kurang sesuai). Ketika pertama kalinya membaca dan mencoba memahami maknanya, saya mengasumsikan bahwa ilmu ini hanya sekedar ilmu meringankan tubuh atau semacam trik untuk melarikan diri dan membuat lawan kehabisan akal dan tenaga sampai akhirnya menyerah sendiri. Tetapi dalam perkembangan ternyata ilmu ini juga mengandung pukulan dan serangan yang berbahaya. Adalah Guo Jing yang pertama menggunakan istilah Quan Fa (拳法) di belakang 3 karakter pertama tersebut, dalam Bab 15. Quan (拳) berdiri sendiri bermakna kepalan atau tinju. Sedangkan Fa (法) berarti metode atau "cara". Gabungan kedua karakter itu menghasilkan "jurus", atau "jurus tangan kosong", yang melambangkan sebuah ilmu pukulan, bukan Qing Gong. Dalam konteks sebuah dialog, kita bisa menyelipkan sebuah terjemahan bebas berbau lelucon menjadi "Gaya Bebas Riang Gembira", meskipun lebih baik kita biarkan seperti bahasa aslinya.

Istilah dengan 3 karakter Xiao Yao You (逍遥游) ini sebenarnya dikutip dari sebuah literatur kuno milik Zhuangzi (莊子, 369 - 386 SM), yang hidup di era Warring States Period/Periode Peperangan Antar Negara. Dikutip dari Bab 1, dan bisa diterjemahkan secara puitis ke dalam bahasa Inggris menjadi 'Enjoyment in Untroubled Ease'. Barangkali dalam bahasa Indonesia 'Kenikmatan dalam Kehidupan Bebas'. Zhuangzi adalah seorang filsuf populer beraliran Taoisme, setelah Laozi. Ajaran yang dikembangkannya punya makna yang sangat dalam, mengingat ia hidup di era peperangan yang sulit. Namun begitu, isi dari ajarannya adalah mengenai kehidupan yang seolah-olah bebas dari kesulitan jaman itu.
Fan Lai Shen Shou (饭来伸手)
Salah satu gerakan dalam jurus ajaran Hong Qigong, Xiao Yao You. Keempat karakter tersebut punya makna kurang lebih, 'Makanan datang, tangan terulur meminta'. Karena konteksnya adalah para pengemis, umumnya diterjemahkan menjadi 'Mengemis Makanan'. Kemungkinan istilah ini dikutip secara bebas dari peribahasa Yilai Shenshou, Fanlai Zhangkou (衣来伸手,饭来张口), yang kalau kita terjemahkan secara literal kira-kira berarti, 'Ketika pakaian datang, tangan terulur. Ketika makanan datang, mulut terbuka'.
Titik Akupuntur Bei Xin (背心)
Kedua karakter itu artinya adalah "Rompi" atau pakaian tanpa lengan. Sampai saat saya menulis catatan ini, masih belum ditemukan di mana tepatnya titik ini. Tidak ada informasi yang memadai, tapi seharusnya titik ini terletak di punggung atau leher belakang. (Diamati dari cara Ouyang Ke menyerang Li Sheng).
Shen Long Bai Wei (神龙摆尾)
Nama jurus ini adalah salah satu kutipan dari Yijing (Kitab Perubahan) dari jaman Dinasti Zhou, yang maknanya bisa kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi 'Sang Naga Mengibaskan Ekor', di mana 'Sang Naga' di sini dimaksudkan sebagai 'Naga Ilahi'. Sebetulnya makhluk 'Naga' itu sendiri sudah berbau mitos, karena memang di dunia nyata tidak ada. Dan kesan ini semakin diperkuat oleh karakter 'Shen' (神), yang bermakna 'Ilahi', atau sesuatu yang memiliki otoritas di atas dunia ini. Teks asli dari Yijing (seringkali ditulis I-Ching), dikutip dari Hexagram 10, yaitu Lu (履), yang bermakna Sepatu/Langkah Kaki/Berjalan. Di dalam Hexagram Lu (履), terdapat teks yang menggambarkan betapa 'Si Lemah' melangkahkan kaki di atas 'Si Kuat'. Ini dilambangkan dengan Si Lemah itu menginjak ekor harimau, dan harimau itu tidak menggigitnya.Baris kelima dari teks ini sangat kuat mengindikasikan bahwa posisi tersebut telah dianugerahkan oleh Surga, oleh karenanya tidak akan gagal. Pencipta Delapan Belas Jurus Penakluk Naga sebenarnya menamai jurus itu Lu Hu Wei (履虎尾), yang bermakna 'Menginjak Ekor Harimau'. Ini penjelasan yang lebih kuat dibandingkan 'Menyerang Harimau Dari Belakang', karena kalau kita menginjak ekor harimau, tak diragukan lagi, harimau tersebut akan marah dan menyerang dengan dahsyatnya. Akan tetapi generasi selanjutnya merasa bahwa penjelasan tersebut tidak enak diucapkan, kurang indah dan terlalu lembut, maka mereka mengubahnya menjadi 'Sang Naga Mengibaskan Ekor'.
Kang Long You Hui (康龙有悔)
Lagi-lagi kutipan dari Yijing. Ini jurus pertama dari 18 Jurus Penakluk Naga milik Hong Qigong. Bisa diterjemahkan menjadi 'Naga Angkuh Punya Penyesalan'.
Tao Hua Shen Jian Zhang (桃花神剑掌)
Ini adalah salah satu ilmu silat ciptaan Huang Yaoshi. Ia menyempurnakannya lagi, dan mengubah namanya sedikit menjadi Luo Ying Shen Jian Zhang (落英神剑掌). Pada dasarnya ilmu ini adalah ilmu tangan kosong, tetapi kedua telapak tangan dan jari-jari itu berfungsi sebagai pedang, karena itu dinamakan 'Pedang Dewa' (神剑), karena pedangnya tidak kelihatan. Nama ini sendiri bermakna Ilmu Pedang Dewa dari Pulau Bunga Persik, disingkat 'Ilmu Pedang Dewa'.
Bang Zhu (帮主)
Note: Dalam gaya bahasa Kho Ping Hoo/Gan KL istilah ini adalah 'Pangcu'. Panggilan untuk ketua kelompok, dalam konteks ini secara khusus melekat kepada Ketua Kai Pang.
Jian Long Zai Tian (见龙在田)
Ini juga adalah nama jurus yang dikutip dari Kitab Perubahan (Yijing), dari bagian Qian (䷀乾), baris kedua, yang aslinya berbunyi, 见龙在田,利见大人。 Empat karakter di sebelah kiri adalah sebuah fenomena, sedangkan empat yang di sebelah kanan adalah penjelasan dari fenomena tersebut. 'Sang Naga menampakkan diri di lapangan terbuka, sungguh beruntung bisa berjumpa dengan orang besar.' Karakter Tian (田) di atas bermakna lahan terbuka, bisa berupa alun-alun, areal persawahan atau ladang, padang rumput, padang pasir, halaman, atau taman. Pendek kata adalah di bumi, dan bukan Tian (天) yang berarti 'langit'. Dengan demikian, secara keseluruhan kalimat ini mengacu kepada seorang pemimpin besar, tetapi yang berjiwa rendah hati dan bijaksana, dan bukan yang cenderung membanggakan diri dan menonjolkan kekuasaannya. Tak ada keterangan yang cukup lengkap mengenai bagaimana filosofi tersebut bisa diterapkan dalam ilmu silat.
Kowtow/Ketou (磕头)
Sikap sujud dengan berlutut sambil membenturkan kening di atas lantai/tanah di hadapan pribadi yang dihormati. Arti literal dari Ke (磕) adalah membenturkan, sedangkan Tou (头) adalah kepala.
Bai Tuo Shan Shao Zhu (白駝山少主)
Bai Tuo Shan (白駝山) artinya adalah Gunung Onta Putih, terletak di Wilayah Barat Tiongkok. Dalam kisah ini, Bai Tuo Shan adalah wilayah kekuasaan Ouyang Feng (歐陽鋒) yang dijuluki Si Racun Barat (西毒). Dua karakter terakhir Shao Zhu (少主) bisa diartikan sama dengan Shao Ye, yaitu 'Tuan Muda'. Tetapi istilah 'Shaozhu' (少主) hampir tidak pernah digunakan untuk memanggil seseorang, meskipun artinya adalah 'Majikan Muda', dan karakter Zhu (主) kalau digunakan bersama-sama dengan Ren (人, manusia), akan menjadi 'Majikan' atau 'Pemilik Rumah'. Istilah Zhu Ren (主人) jelas berarti 'Bos'. Lima karakter di atas mengacu kepada Ouyang Ke, yang adalah Majikan Muda Pegunungan Onta Putih. Meskipun kedua istilah Shaoye dan Shaozhu ini sama-sama bermakna seseorang yang menjadi putra pemilik rumah, tetapi makna terdalamnya berbeda, oleh karena itu istilah Shaozhu nyaris tidak pernah digunakan orang. Dari sisi kepemilikan tempat, Shaoye memiliki tempat yang cenderung umum, rumah tinggal atau tanah biasa, sedangkan Zhu (主) di atas menimbulkan kesan entah tempat tersebut milik bangsawan atau bahkan milik 'Ilahi'. Karena itu istilah Shaozhu menimbulkan kesan arogan.
Chou Xiao Zi (臭小子)
Arti literalnya adalah 'Anak yang berbau busuk', dalam konteks ini diterjemahkan menjadi 'Bocah tengik'.
Sha Xiao Zi (傻小子)
Anak bodoh
Ruan Bi She (软皮蛇)
Bisa diterjemahkan menjadi 'Ular berkulit lentur', bukan 'Kulit Ular yang lentur'.
  • Ruan (软) = Lentur atau lembut/halus
  • Pi (皮) = Kulit
  • She (蛇) = Ular
Istilah ini hanya hasil tebakan Hong Qigong ketika melihat Ouyang Ke memperagakan Ling She Quan.
Ling She Quan (灵蛇拳)
  • Ling (灵) = Spirit/Semangat/Roh/Jiwa/Cepat/Pintar
  • She (蛇) = Ular
  • Quan (拳) = Tinju/Jurus/Pukulan
Man Tian Hua Yu Zhi Jin Zhen (漫天花雨之金针)
7 karakter ini punya arti literal masing-masing sebagai berikut:
  • Man (漫) = Luber atau banjir
  • Tian (天) = Langit
  • Hua (花) = Bunga
  • Yu (雨) = Hujan
  • Zhi (之) = kata ganti ketiga, "nya"
  • Jin (金) = Emas
  • Zhen (针) = Jarum
Rangkaian karakter tersebut kurang lebih bermakna 'Hujan lebat berupa bunga-bunganya jarum emas tercurah dari langit'. Untuk menerjemahkannya kita bisa memilih dua cara, 'Bunga-bunga Tercurah Dari Langit', atau 'Jarum Emas Tercurah Dari Langit'.
Duan Hun Dao (断魂刀)
Julukan murid pertama Sha Tongtian, Shen Qinggang (沈青剛). Karakter Duan (断) bisa bermakna Berhenti/Rusak/Putus. Sedangkan Hun (魂) berarti Jiwa/Nyawa. Gabungan kedua karakter tersebut menghasilkan makna 'Merusakkan jiwa' atau 'Memutuskan nyawa'. Karena Dao (刀) adalah Pisau/Golok, maka ketiganya bisa terjemahkan menjadi 'Golok Perusak Jiwa', atau 'Golok Pencabut Nyawa'. Kemungkinan kedua itu tentu saja kita perindah untuk alasan estetika.
Zhui Ming Qiang (追命枪)
Julukan murid kedua Sha Tongtian, Wu Qinglie (吴青烈). Karakter Zhui (追) artinya adalah 'Mengejar'. Sedangkan Ming (命) artinya 'Nyawa'. Qiang (枪) adalah Tombak. Dengan demikian maknanya jelas 'Tombak Pengejar Nyawa'.
Sang Men Fu (喪門斧)
Julukan dari murid keempat Sha Tongtian, Qian Qingjian (錢青健). Bisa diterjemahkan secara bebas menjadi 'Kapak Maut'. Secara literal, karakter Sang (喪) berarti Pemakaman, sedangkan karakter Men (門) adalah 'Pintu'. Dengan demikian kita bisa memahaminya sebagai 'Kapak yang mengantar ke pintu pemakaman, atau pintu maut'.
Duo Po Bian (夺魄鞭)
Julukan dari murid ketiga Sha Tongtian, Ma Qingxiong (马青雄). Bian (鞭) adalah Cambuk, yang menjadi senjatanya. Sedangkan Duo (夺) berarti Mengejar/Merampas/Merebut, dan Po (魄) berarti jiwa atau nyawa. Ada perbedaan tipis antara Po, Ming, dan Hun di dalam konteks murid-murid Sha Tongtian ini. Tetapi demi estetika julukan ini tetap saya terjemahkan menjadi Cambuk Perenggut Nyawa.
Huang He Si Gui (黄河四鬼)
Julukan bagi Keempat murid Sha Tongtian. Arti literalnya adalah 'Empat Hantu dari Sungai Kuning', barangkali lebih pas kita terjemahkan menjadi Empat Iblis dari Sungai Kuning.
Didi (弟弟)
Di Indonesia orang lebih terbiasa membaca atau menulisnya 'Titi' (lebih sesuai dengan pengucapannya). Ini adalah panggilan kepada seorang adik laki-laki.
Fu Wang (父王)
Panggilan seorang anak raja kepada ayahnya. Karakter Fu (父) sendiri sudah berarti 'Ayah'. Sedangkan Wang (王, Raja) ditambahkan di belakang panggilan itu sebagai tanda bahwa ayahnya adalah seorang raja.
Jie Jie (姐姐)
Kakak perempuan
Mei Mei (妹妹)
Adik perempuan
Xiao Chusheng (小畜生)
Bangsat kecil.
Di Zi (弟子)
Secara literal berarti 'Murid', ini bisa dipakai untuk memanggil diri sendiri sebagai orang ketiga tunggal di hadapan seorang guru. Dalam versi-versi hasil karya Gan KL/Kho Ping Hoo yang memakai istilah dalam dialek Hokkian, istilah ini adalag 'Teecu'.
Nei Li (内力)
Maknanya sama dengan Nei Gong, yaitu tenaga dalam.
Qi (气 atau 氣)
Meskipun tulisan transliterasinya sama 'Qi', tetapi ini berbeda dengan Qi (七) yang berarti 'Tujuh' (7). Karakter ini sering diterjemahkan menjadi 'energi vital', 'kekuatan vital', atau hanya 'energi' (tenaga). Arti literalnya adalah 'Udara' atau 'Napas'. Qi adalah prinsip utama di dalam ilmu pengobatan dan juga ilmu bela diri Tiongkok. Ilmu untuk menghimpun, melatih, dan menggunakan Qi disebut Qi Gong (气功). Kalau kita mencoba menerjemahkan kedua karakter 气功 tersebut melalui Google Translate, maka salah satu hasilnya adalah 'Breathing Exercise' atau 'Latihan Pernapasan'.
Lao Po (老婆)
Panggilan kepada seorang istri. "Istriku"
Mama (妈妈)
Panggilan umum kepada ibu.
Nu'er (女儿)
Panggilan orang tua kepada anak perempuan mereka.
Huang (黄)
Arti literal dari karakter Huang (黄) adalah 'Kuning'. Karakter ini banyak dipakai sebagai nama keluarga/marga seseorang.
Wu Lin (武林)
Karakter Wu (武) berarti ilmu perang, atau dalam konteks ini adalah ilmu silat, alias kungfu. Sedangkan karakter Lin (林) berarti 'Hutan' atau sekumpulan pohon. Lin disusun dari karakter kembar (木) yang bermakna 'Pohon', atau 'Kayu'. Dengan demikian Lin bisa kita terjemahkan sesuai konteks cerita silat menjadi 'Rimba'. Gabungan keduanya akan menghasilkan 'Rimba Persilatan', alias 'Dunia Persilatan'. Istilah ini seringkali dipakai bergantian dengan Jiang Hu (江湖), yang sesungguhnya bermakna 'Sungai dan Danau'.
Jiang Hu (江湖)
Karakter Jiang (江) dalam bahasa mandarin berarti 'Sungai', yang mula-mula mengacu kepada Sungai Yangtze. Sedangkan karakter Hu (湖) berarti 'Danau', dalam hal ini kemungkinan besar mengacu kepada Danau Tai. Gabungan keduanya seringkali dipakai dalam cerita silat untuk menggambarkan 'dunia persilatan' atau 'dunia pendekar'. Seringkali seorang pendekar disebut Jianghu Xia (江湖俠). Karakter ketiga Xia (俠) tersebut diambil dari istilah Youxia (遊俠), yang secara literal bermakna 'Pahlawan Petualang'. Ini menggambarkan karakter dalam cerita rakyat yang membela kebenaran dan menegakkan keadilan dalam versi semacam Dark Justice. Barangkali cukup menarik untuk disimak bahwa kedua karakter Jiang (江) dan Hu (湖) tersebut sama-sama memiliki elemen 氵yang bermakna 'air'.
Bi Wu (比武)
Adu ilmu silat.
Niu Bi (牛鼻)
Istilah ini adalah sebuah ejekan atau bahkan makian atau sindiran tajam, dan tidak ada kaitannya dengan 'hidung sapi' atau 'hidung kerbau'. Karakter Bi (鼻, hidung) yang dipakai di situ adalah untuk menggantikan sejumlah kemungkinan karakter lain yang punya makna sama sekali berbeda, dan semuanya bermakna sangat tidak sopan, dan bahkan sangat jorok, tetapi bunyinya mirip. Salah satu contoh adalah Bi (逼), yang punya sejumlah makna, salah satunya adalah 'Memaksa' atau 'Mendesak'. Di dalam cerita ini, orang seringkali mengejek atau menyindir pendeta Tao dengan sebutan ini. Salah satunya adalah Huang Rong, yang sangat tidak menyukai Qiu Chuji. Tetapi sejumlah referensi mengatakan bahwa jika seorang perempuan yang kurang mengerti sampai menggunakan istilah seperti ini, lain kali kalau ia punya pengertian lebih baik, ia takkan pernah menggunakannya lagi. Jadi istilah ini memang bukan sesuatu yang sopan, tetapi sasarannya bukan hanya pendeta Tao. Kalau kita mencoba mencari-cari di internet apa makna istilah ini, kita tidak akan mendapatkan jawaban yang cukup memuaskan. Sedikitpun tidak mengherankan kalau karakter semacam Zhou Botong dan Zhang Ahsheng yang memang suka bicara sembarangan menggunakan istilah ini.
Zhen Ren (真人)
Kedua karakter tersebut jika digabungkan akan bermakna 'Manusia Sejati', tetapi ini sebenarnya adalah sebuah istilah, atau sebutan, yang dipakai untuk memanggil seorang pendeta Tao yang dipandang telah mencapai tingkat pemahaman sangat tinggi, atau sudah mendapat 'pencerahan'. Contohnya adalah Wang Chongyang, pendiri Aliran Quanzhen, dan juga Zhang Sanfeng, pendiri Wudang, keduanya dipanggil Zhenren.
Qing Gong (轻功)
Karakter Qing (轻) berarti 'Ringan' atau 'Lembut'. Sedangkan Gong (功) dalam konteks ini hampir selalu bermakna 'Ilmu'. Istilah ini dalam cerita silat berarti Ilmu Meringankan Tubuh.
Huang Laoxie (黄老邪)
Julukan singkat untuk Huang Yaoshi, arti literalnya adalah 'Si Sesat Tua Huang'.
Ha Ma Gong (蛤蟆功)
Jurus Kodok milik Ouyang Feng.
Lao Wantong (老顽童)
Makna dari tiga karakter di atas adalah 'Orang tua yang suka bermain-main'. Tetapi dalam konteks ini lebih baik kita memakai terjemahan yang sudah melekat di hati masyarakat Indonesia, yaitu 'Bocah Tua Nakal'. Ini adalah julukan Zhou Botong (周伯通).
Sao Sao (嫂嫂)
Adik atau kakak ipar (perempuan).
Fu Ren (夫人)
Setara dengan 'Nyonya', misalnya, Huang Furen berarti Ny. Huang. Yang Furen berarti Ny. Yang
Ruan Wei Jia (软猬甲)
Rompi Kulit Landak yang lembut, hasil karya Huang Yaoshi.
Nu Wantong (女顽童)
Istilah ini adalah lelucon karangan Huang Yaoshi untuk menggoda Zhou Botong, yang dijuluki Lao Wantong, alias 'Bocah Tua Nakal'. Karakter Nu (女) bermakna 'wanita', ia mengganti Lao dengan Nu maksudnya adalah Nu Wantong ini adalah pasangan Lao Wantong.
Xiao Wantong (小顽童)
Istilah ini juga lelucon karangan Huang Yaoshi, maksudnya adalah pasangan Lao Wantong (julukan Zhou Botong) dan Nu Wantong akan melahirkan seorang anak bernama Xiao Wantong. Karakter Xiao (小) berarti 'kecil'.
Ya Tou (丫头)
Panggilan biasa untuk anak perempuan, bisa juga ditujukan untuk memanggil pelayan perempuan.
Gou Pi Zhen Jing (狗屁真经)
Kitab Kentut Anjing. Istilah ini dilontarkan dalam kemarahan untuk mengutuk kitab tersebut.
Ruo (柔)
Lembut atau lunak.
Kong (空)
Kosong
Nan Shan Quan (南山拳)
Tinju Nan Shan, atau Tinju Pegunungan Selatan. Ini adalah ilmu silat tangan kosong yang diajarkan Nan Xiren kepada Guo Jing.
Xiong (兄)
Kakak laki-laki. Berbeda dengan Ge (哥), panggilan ini lebih menunjukkan hormat.
Bai Tuo Shan (白駝山)
Pegunungan Onta Putih, wilayah kekuasaan Ouyang Feng di daerah Barat.
Xi Qing Jiu (喜庆酒)
Xi Qing Jiu atau disingkat Xi Jiu adalah arak yang disajikan dalam upacara perkawinan.
Yin Zei (淫贼)
Penjahat Cabul
You Nan (有难)
Ada masalah
Kasaya atau Jiasha (袈裟)
Jubah yang dikenakan oleh para Biksu/Biksuni.
Qin Na (擒拿)
Teknik untuk menangkap dan merebut.
Jiangnan Qi Guai (江南七怪)
Tujuh Orang Aneh dari Jiangnan, para guru Guo Jing sejak kecil.
Xiao Wang (小王)
Secara literal istilah ini berarti 'Raja Kecil', tetapi maksud yang sebenarnya adalah untuk merendahkan diri di hadapan orang lain, bukan dalam arti 'Raja Muda'. Contohnya, Wanyan Honglie memanggil dirinya sendiri dengan sebutan ini ketika berbicara dengan seseorang yang ingin direkrutnya.

Kuas Dinasti Song

Kuas di era Dinasti Song Selatan berbentuk mirip dengan sebuah pena kuno.

Kuas Dinasti Song.

Jiu Yin Zhen Jing (九阴真经)

Secara literal keempat karakter yang membentuk nama ini bisa diuraikan sebagai berikut:

  • Jiu (九) = Sembilan
  • Yin (阴) = Bulan atau ‘dingin’
  • Zhen (真) = Asli/Nyata/Benar-benar
  • Jing (经) = Meneruskan/Melewatkan/Menyampaikan/Kitab Suci/Kitab

Gabungan 2 karakter Zhen Jing itu sendiri bisa diartikan secara sederhana menjadi ‘Kitab Sejati’, atau bahkan ‘Kitab Suci’.

Untuk memahami makna karakter kedua Yin (阴), kita harus memakai cara berpikir Taoisme, yang sedikit banyak memang melatarbelakangi ajaran di dalam kitab tersebut. Dalam Taoisme selalu ada 2 kutub yang berlawanan, Panas/Dingin, Pria/Wanita, Matahari/Bulan, dan ini dilambangkan dengan Yin/Yang. Karakter kedua ini adalah simbol Feminin, Dingin, atau Bulan, yang berlawanan dengan Yang, Matahari, atau Maskulin.

Dalam terjemahan ini saya hanya memakai terjemahan yang sudah pernah ada sebelumnya, entah dari mana, tetapi saya rasa itu cukup tepat dan representatif, yaitu ‘Kitab Sembilan Bulan’.

Makam Feng Heng (冯衡)

Feng Heng adalah istri dari Pemilik Pulau Bunga Persik (桃花岛, Tao Hua Dao), Huang Yaoshi (黄药师), dan ibunda Huang Rong.

Dalam cerita ini ia tidak pernah ditampilkan, hanya namanya yang muncul, dan juga makamnya. Ia meninggal ketika melahirkan Huang Rong. Peristiwa tersebut membuat Huang Yaoshi teramat sangat terpukul, dan ia kemudian membangun pemakaman yang sangat istimewa bagi istrinya.

Yang bisa dibaca dari versi terjemahan bahasa Inggris, di makamnya tertulis 11 karakter: ‘tao hua dao nu zhu feng shi mai xiang zhi zhong’.

Saya dengan agak susah payah menemukan 10 dari 11 karakter di atas, yang seharusnya tepat, yaitu: 桃花岛女主冯氏[mai]香之冢. Karena untuk mendapatkan terjemahan yang lebih akurat kita tetap harus melengkapi 11 karakter tersebut, saya mencoba mencari makna ‘shi mai’ (transliterasi, bukan wade-giles atau pinyin). Dan hasilnya adalah Mai Shi (脉石), yang diberi makna ‘veinstone’ (stone containing a vein of precious metal). Karakter Mai (脉) berdiri sendiri diterjemahkan menjadi ‘Pulse/Vein/Mountain Range’. Sedangkan karakter Shi (石) berdiri sendiri berarti ‘Batu’. Tetapi karakter Shi yang dipakai dalam nisan bukan 石, melainkan 氏. Sedangkan karakter Shi (氏) berdiri sendiri bermakna ‘nama seorang perempuan sebelum menikah’.

Spekulasi saya adalah sebenarnya ‘mai’ di atas adalah sebuah kekeliruan, mengingat ini adalah versi terjemahan bahasa Inggris yang diupayakan bersama-sama oleh penggemar. Yang membuatnya masuk akal adalah, kalau ‘mai’ tersebut kita ganti menjadi ‘Heng’ (衡), yaitu nama almarhumah sendiri. Dengan demikian secara keseluruhan 11 karakter di atas menjadi Tao Hua Dao Nu Zhu Feng Shi Heng Xiang Zhi Zhong (桃花岛女主冯氏衡香之冢), yang bisa diterjemahkan menjadi ‘Makam harum wanita pemilik Pulau Bunga Persik dari keluarga Feng, yang bernama Heng’.

Untuk menguji spekulasi tersebut, gunakan Google Translate, masukkan ke-11 karakter di atas ke kolom sebelah kiri, lalu pilih untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Hasilnya adalah “Peach Blossom Island heroine Feng’s Hengxiang Tomb”. Dan kalau kita pilih bahasa Indonesia, hasilnya akan menjadi “Makam Hengxiang pahlawan wanita Pulau Bunga Persik Feng”.

Ketidaktepatan di atas adalah wajar, karena penggunaan karakter Xiang (香), yang berarti ‘Harum/Wangi’ adalah tidak umum, dan bukan hanya itu. Kalimat tersebut menjadi tidak umum kalau karakter tersebut diselipkan di situ. Hanya seorang eksentrik seperti Huang Yaoshi yang akan menggunakannya, mengingat besarnya kasih sayangnya kepada istrinya. Dan juga karena di bagian dalam makam itu memang dipenuhi aneka macam wangi-wangian dari ekstrak aneka jenis bunga. Selebihnya menjadi masuk akal dari sisi grammar.

Dan Tian (丹田)

Dari sisi sejarah, deskripsi terperinci yang pertama tentang Dan Tian bagian bawah ada di dalam kitab utama dari Laozi, atau yang dikenal sebagai Laozi Zhongjing (老子中經) dari abad ke-3 M, yang mengacu pada ‘daerah ramuan kehidupan’, tempat ‘esensi’ dan ‘roh’ tersimpan. Itu terkait dengan regenerasi dan energi seksual, menstruasi dan air mani.

Wilayah ini terbagi menjadi tiga daerah utama, yaitu:

  1. Xia Dantian (下丹田), atau Dantian bagian bawah, yang letaknya ada di pertemuan antara titik akupuntur Ren-6 dari sisi horizontal, dan dari sisi vertikal sedikit di atas perineum, yaitu daerah antara anus dan skrotum bagi pria, atau vulva bagi wanita.
  2. Zhong Dantian (中丹田), atau Dantian bagian tengah, yaitu daerah tengah jantung.
  3. Shang Dantian (上丹田), atau Dantian bagian atas, yang terletak di antara kedua alis.

Kalau sebuah cerita silat menyinggung soal Dan Tian, umumnya yang dimaksud adalah Xia Dantian.

Lao Zi (老子)

Laozi adalah seorang filsuf legendaris dari Tiongkok yang dilahirkan sekitar abad ke-6 sebelum masehi. Tak ada catatan lengkap mengenai kelahirannya. Ia pernah melayani di bagian arsip Kerajaan Zhou, di Wangcheng, yang di era lebih modern akan menjadi Luoyang. Ia pernah bertemu, dan membuat Konfusius sangat terkesan pada perjumpaan pertama. Menurut tradisi, Laozi menulis Dao De Jing, atau Tao Te Ching, sebelum mengundurkan diri dan menghilang untuk hidup bebas di alam liar, di wilayah Barat.

Bi Hai Chao Sheng Qu (碧海潮生曲)

Huang Yaoshi terkenal dengan tiupan seruling maut yang melantunkan lagu ini. Iramanya berubah-ubah dan mampu menghanyutkan jiwa orang sampai bertingkah aneh dan tak terkendali. Setelah sampai di tahap itu, ia bisa melakukan apa pun yang ingin dilakukannya kepada orang itu, termasuk membuatnya bunuh diri.

Arti literal per karakter dari istilah di atas adalah sebagai berikut:

  1. Bi (碧) berarti warna biru-hijau atau turquoise, sebagai kata benda bisa berarti Batu Giok. Mengikuti ciri khas Huang Yaoshi, kelihatannya warna Batu Giok yang memang hijau-birulah yang dimaksud.
  2. Hai (海) adalah laut atau lautan.
  3. Chao (潮) bisa bermakna pasang, gelombang, naik-turunnya, atau bahkan ‘Laut’. Pendeknya sesuatu yang bergelombang, naik-turun, atau pasang-surut berubah-ubah.
  4. Sheng (生) = Kasar/Mentah/Kaku.
  5. Qu (曲) = Lagu, irama, atau melodi.

Untuk keperluan cerita ini, barangkali kita bisa menerjemahkannya menjadi ‘Irama Gelombang Laut Biru’.

Wan Shou Dao Zang (万寿道藏)

Kanon utama Ajaran Tao (道藏, Dao Zang) atau Taoisme mengenai Kehidupan Abadi (万寿, Wan Shou). Makna dari Wan Shou (万寿) sebenarnya adalah ‘Umur Panjang’. Karakter Wan (万) secara literal berarti ‘puluhan ribu’. Ini mirip dengan istilah Wan Sui (万岁) yang digunakan untuk menyanjung Kaisar. Dalam drama tertentu seorang kasim bahkan menyanjung Kaisar dengan sebutan Wan Sui Ye (万岁爷).

Referensi

万寿道藏 《万寿道藏》,北宋崇宁年间徽宗诏令搜访天下道教遗书,就书艺局令道士校订。至崇宁、大观年间,又增至5387卷。政和中刊藏典,又两诏郡国搜访道门遗书,所获甚夥,乃设经局,敕道士元妙宗、王道坚详加校订,送龙图阁直学士中大夫福州郡守黄裳役工镂板。事毕,进经板于东京(今河南开封),共540函,5481卷,名曰《政和万寿道藏》。道书雕板,始于五代,而全藏刊板,则始于此。

Yang kalau kita terjemahkan melalui Google Translate akan menjadi sbb:

Wanshou Dao Zang “Wan Shou Dao Zang”, Huizong’s imperial edict during the Chongning period of the Northern Song Dynasty searched the world’s Taoist posthumous writings, and ordered the Taoist priests to edit them. During the reign of Chongning and Daguan, the number increased to 5387 volumes. Zhenghezhong published the collection of classics, and two imperial edicts searched and visited the Taoist posthumous writings. What they got was a lot. They set up a bureau of economics. Clothes servants cut boards. After the event, the scriptures were entered in Tokyo (now Kaifeng, Henan), with a total of 540 letters and 5481 volumes, named “Zhenghe Wanshou Taoist Collection”. Daoist engraving boards began in the Five Dynasties, while all Tibetan publishing boards began here.

(Uraikan lebih dalam mengenai kanon dan istilah Panjang Umur ini)…

Ming Jiao (明教)

Sekte Ming, atau Ming Jiao adalah sebuah gerakan yang beraliran Manikeisme, sebuah agama atau ajaran yang dikembangkan oleh seorang Persia bernama Mani.

(Uraikan lebih dalam mengenai Manikeisme di sini)…

Tai Shang Lao Jun (太上老君)

Uraikan mengenai tokoh itu di sini…

Fa Wang (法王)

Karakter Fa (法) punya makna Hukum/Cara/Metode/Dalil/Peraturan, sedangkan Wang (王) sudah jelas adalah ‘Raja’. Mengikuti grammar bahasa Mandarin, gabungan kedua karakter tersebut dalam susunan itu, akan bermakna ‘Raja Hukum’, tetapi bukan dalam makna ‘Hukum di atas segala hukum’, melainkan ‘Pengawal Hukum’ atau ‘Penjaga Hukum’.

Sekte Ming punya beberapa Wang (王), yang semuanya menyandang gelar Fa Wang, dengan fungsionalitas yang berbeda, tetapi esensinya adalah sama, dalam hal ini adalah untuk mengawal dan memelihara hukum keagamaan mereka.

Semua ‘Raja’ tersebut mereka sebut Hu Jiao Fa Wang (護教法王), yang maknanya kurang lebih adalah ‘Raja Pengawal Hukum Partai’.

Tan Zhi Shen Tong (弹指神通)

Teknik Sentilan Jari adalah keterampilan istimewa dari Huang Yaoshi. Ia mampu menyentil dengan menggunakan tenaga jari yang sangat terukur dan tak ada orang lain bisa menyaingi kemampuan ini.

Tie Zhang Shui Shang Piao (铁掌水上飘)

Gabungan dari lima karakter ini kurang lebih bermakna ‘Telapak Besi Mengapung Di Atas Air’. Dengan arti literal per karakter bisa diterjemahkan sebagai berikut:

  • Tie (铁) = Besi
  • Zhang (掌) = Telapak Tangan
  • Shui (水) = Air
  • Shang (上) = Di atas
  • Piao (飘) = Terapung

Julukan ini sendiri mengandung unsur keras (besi) dan juga ringan (terapung di air). Ini adalah julukan populer dari Qiu Qianren.

Tie Zhang Bang (铁掌帮)

Kelompok Telapak Besi, yang dalam cerita ini dipimpin oleh Qiu Qianren, murid dari Shangguan Jiannan, anak buah dari Jendral Song, Han Shizong.

Perlu penjelasan lebih lanjut mengenai hubungan kelompok ini dengan Han Shizong, dan bagaimana mereka akhirnya bisa terpeleset sangat jauh, dan bersekongkol dengan Wanyan Honglie.

Hua Shan Lun Jian (华山论剑)

Istilah ini dipakai sebagai nama event, yaitu pertandingan antar lima pendekar besar di dunia persilatan, yang melibatkan Wang Chongyang, Huang Yaoshi, Ouyang Feng, Hong Qigong, dan Kaisar Duan dari Dali, untuk menentukan siapa yang terkuat dari mereka semua.

Meskipun istilah ini menggunakan karakter Jian (剑) yang berarti “Pedang”, tetapi pada kenyataannya belum tentu ada yang memainkan pedang sungguhan. Kenyataannya dari semua peserta, tak satu pun mengandalkan pedang sebagai senjata. Kalau pun Huang Yaoshi memiliki kungfu yang disebut ‘Ilmu Pedang Dewa’, itu ternyata adalah sebuah jurus tangan kosong, di mana telapak tangan dan jari memainkan peranan pedang.

Saya bertanya-tanya, mengapa nama yang dipilih di sini memakai karakter Lun (论), dan bukan istilah lain, misalnya Bi Wu (比武), atau Pi Bu dalam istilah versi Kho Ping Hoo/Gan KL?

Istilah Lun (论) yang dipakai di sini secara literal lebih bermakna halus, seperti diskusi, adu argumentasi, debat, atau yang paling relevan barangkali Forum dan juga Turnamen.

Kalau diteliti dari cerita Pendeta Ma Yu kepada Enam Orang Aneh dari Jiangnan, dan juga Guo Jing, ketika mereka sedang bersiap untuk menghadapi Mei Chaofeng di puncak tebing Mongolia, sebenarnya event tersebut juga adalah ajang diskusi, tukar pendapat, dan debat, mengenai ilmu silat. Dan bukan hanya adu ilmu dalam arti adu fisik.

Dao De Jing (道德经)

Kitab yang berasal dari era sekitar 400 tahun Sebelum Masehi ini adalah panduan klasik bagi penganut Taoisme, yang secara tradisional dianggap ditulis oleh Laozi, Orang Bijak di jaman Dinasti Zhou yang selalu dijadikan acuan bagi para penganut Taoisme.

Secara literal, karakter Dao (道) tentunya adalah nama ajaran Tao itu sendiri. Nama ini memang bisa ditulis Dao atau Tao, dan ketiga karakter itu bisa ditulis ‘Tao Te Ching’, tergantung sistem romanisasi mana yang kita pakai. Arti literalnya adalah ‘Jalan’, atau ‘The Way’ dalam bahasa Inggris.

Berikutnya, karakter De (德) bisa diterjemahkan menjadi ‘Virtue’ atau ‘Kebajikan’, atau keutamaan, moralitas, atau bahkan ‘kebaikan’ (kindness).

Sedangkan karakter Jing (经), sebagai kata benda bisa bermakna ‘channel’ atau saluran. Atau sebagai kata kerja bisa bermakna ‘melewati’.

Secara umum nama tersebut bisa diterjemahkan menjadi ‘Kitab Klasik Tao dan Kebajikannya’.

Kutipan berikut diambil dari ayat ke-11 dari Dao De Jing. Kutipan ini adalah yang dimaksud oleh Zhou Botong ketika mula-mula mengajari Guo Jing teknik bela diri yang diciptakannya sendiri.

埏埴以为器,当其无,有器之用。 凿户牖以为室,当其无,有室之用。

Kalau kita mencoba menggunakan Google Translate untuk menerjemahkan deretan karakter di atas begitu saja, jangan heran kalau yang kita dapatkan adalah kalimat-kalimat yang tidak begitu bermakna, atau bahkan tidak masuk akal. Ini karena untuk memahaminya diperlukan pengetahuan yang mendalam mengenai kaligrafi dan bahasa mandarin.

Karena tujuan kita bukan untuk mempelajari Taoisme atau Dao De Jing, sebaiknya gunakan beberapa terjemahan yang sudah ada, dan sejauh ini dianggap cukup akurat.


Kita mencampur air dan tanah liat untuk membentuk wadah,
tetapi justru ruang kosong di dalamnya yang berguna.

Kita membuat pintu-pintu dan jendela untuk membentuk rumah,
tetapi justru ruang kosong di dalamnya yang bisa ditinggali.

Kesimpulan dari uraian di atas berada di baris terakhir berikut, yang diambil dari 3 terjemahan bahasa Inggris dari teks yang sama.

  • Terjemahan 1
    Therefore consider: advantage comes from having things
    And usefulness from having nothing.
  • Terjemahan 2
    Thus being is beneficial,
    but usefulness comes from the void.
  • Terjemahan 3
    Thus do we
    create what is
    to use what is not.

Teks aslinya adalah:


故有之以为利,无之以为用
(Gù yǒu zhī yǐwéi lì, wú zhī yǐwéi yòng)

Karakter ke-2 You (有) maknanya adalah ‘being’, atau ‘exist’, alias ‘Keberadaan’, sedangkan karakter ke-6 Li (利) berarti profit, benefit, interest atau advantage. Alias ‘keuntungan’, ‘laba’ atau ‘bunga’ (seperti dalam urusan simpan-pinjam). Kalimat di sebelah kiri koma bisa kita artikan ‘Karena itu, keberadaan adalah keuntungan’.

Sedangkan karakter pertama di sebelah kanan koma (karakter ke-7), Wu (无), bermakna ‘None’, ‘Nothing’, atau ‘Nihility’, atau bahkan bisa diterjemahkan ‘Void’. Alias Nihilitas atau ‘Kekosongan’. Dan karakter terakhir, yaitu Yong (用) artinya adalah ‘kegunaan’ atau ‘fungsi’.

Dengan demikian keseluruhan ayat 11 dari Dao De Jing tersebut disimpulkan pada baris terakhir, yang bisa kita terjemahkan menjadi kalimat berikut, ‘Karena itu, keberadaan adalah keuntungan, sedangkan kekosongan adalah kegunaan.’

Qi Shi’Er Lu Kong Ming Quan (七十二路空明拳)

Kong Ming Quan, atau nama lengkapnya yang bisa ditulis singkat 72 Jalan Kong Ming Quan, adalah ilmu tangan kosong ciptaan Zhou Botong, yang dilatihnya selama dikurung oleh Huang Yaoshi di Pulau Bunga Persik selama 15 tahun.

Karakter Ming (明) di atas berarti ‘Terang’.

Supaya kita bisa memahami dengan baik rangkaian karakter tersebut, sebaiknya diterjemahkan terlebih dahulu selengkapnya menjadi ‘72 Metode Tinju Terang Kekosongan’.

Memang terdengar (dan terbaca) agak aneh, tetapi itulah makna sebenarnya. Ilmu tersebut diambil Zhou Botong dari intisari ajaran Tao di dalam Kitab Dao De Jing, ayat ke-11, yang menceritakan tentang ‘Kekosongan’, itulah sebabnya nama ‘Kong’ tetap dipakai. Jadi bukan seperti kesan yang kita dapat ketika membaca tulisan ‘Tinju Kosong’ atau ‘Jurus Kosong’. Tidak begitu jelas mengapa harus ditambahkan karakter Ming di situ.

埏埴以为器,当其无,有器之用。 凿户牖以为室,当其无,有室之用。

Kedua baris di atas berbunyi sebagai berikut:

Shān zhí yǐwéi qì, dāng qí wú, yǒu qì zhī yòng.
Záo hùyǒu yǐwéi shì, dāng qí wú, yǒu shì zhī yòng.

Dalam Bab 22, Guo Jing menjabarkan sebagian isi Tinju Kosong itu kepada Hong Qigong, dan ada serangkaian kalimat yang mengandung 16 karakter ajaran Zhou Botong, dengan tujuan supaya Guo Jing lebih mudah memahami maknanya. Ia mengatakan bahwa keenam belas karakter tersebut punya maknanya sendiri-sendiri, karema itu kita juga harus memahaminya dari sudut pandang tersebut.

  • song 松 = longgar/loose
  • dong 动 = bergerak/beraksi/tertindak/menyentuh/mengaduk
  • chong 虫 = cacing
  • menglong 朦胧 = kabur/blur

Kong Wan Cheng Fan (空碗盛饭)

Ini sebetulnya adalah kutipan dari Dao De Jing baris ke-11 di atas, yaitu Shan zhi yiwei qi, dang qi wu, you qi zhi yong (埏埴以为器,当其无,有器之用). Barangkali agak mengherankan, karakter Shan (埏) berdiri sendiri ternyata berarti ‘Mencampur air dengan tanah liat’. Bagian pertama dari tiga frase di atas sama sekali tidak mengandung kata yang bisa diartikan secara spesifik sebagai ‘mangkuk’ atau ‘pot’, tetapi hanya ‘alat’. Campuran air dan tanah liat adalah bahan untuk membuat perabot tembikar atau porselen. Frase kedua berarti ‘jika kosong’. Sedangkan frase terakhir You qi zhi yong (有器之用) artinya adalah ‘bisa digunakan’.

Kong Wan Cheng Fan bermakna ‘Mangkuk untuk mengisi nasi’. Zhou Botong mengambil prinsip dari kutipan di atas, yaitu ‘Campurkan air dengan tanah untuk membuat mangkuk’. Mangkuk bagian tengahnya kosong, dan justru bagian kosong itulah yang berguna, karena dengan kekosongannya kita bisa memakainya untuk menampung nasi.

Kong Wu Zhu Ren (空屋主人)

Masih baris ke-11 dari Dao De Jing, yaitu Zao huyou yiwei shi, dang qi wu, you shì zhi yong (凿户牖以为室,当其无,有室之用). Frase pertama bisa kita terjemahkan secara bebas menjadi ‘Membangun rumah membuat ruang’. Frase kedua masih sama, yaitu ‘jika kosong’. Sedangkan You shi zhi yong bisa kita artikan “Ada ‘shi’ yang bisa dipakai”. Shi (室) adalah ruang. Secara keseluruhan artinya adalah “Membangun rumah membentuk ruang, jika kosong, maka ada ruang yang bisa dipakai”.

Zhou Botong menyederhanakan, dan sekaligus memaknai kutipan ini menjadi “Rumah Kosong Dihuni Orang”. Tepatnya adalah, justru ruang kosong itulah yang bermanfaat, alias bisa digunakan.

Shuang Shou Hu Bo (simplified: 双手互搏, traditional: 雙手互搏)

Keempat karakter di atas jika digabungkan akan bermakna ‘Sepasang tangan yang saling berkelahi’. Teknik ini juga diciptakan oleh Zhou Botong ketika sedang dikurung oleh Huang Yaoshi di Pulau Bunga Persik selama 15 tahun. Ia merasa sangat bosan tanpa teman bermain, karena itu akhirnya menemukan metode ini untuk menghibur diri.

Ia kemudian melatih diri menggunakan teknik berlainan untuk masing-masing tangan. Di kemudian hari teknik ini sangat berguna ketika harus menghadapi beberapa orang sekaligus. Teknik ini sangat sulit dipelajari, konon hanya karakter seperti Guo Jing dan Xiao Longnu yang mampu mempelajarinya.

Yue Nu Jian Fa (越女劍法)

Ini adalah ilmu pedang yang diturunkan oleh seorang pendekar pedang wanita, yang dikenal sebagai Nona Yue, di era Peperangan Antar Negara (Warring States Period), yaitu ketika terjadi perseteruan antara Kerajaan Yue dan Kerajaan Wu.

Jurus ini awalnya diajarkan kepada semua prajurit untuk dipakai di medan peperangan, dan jauh sekali berbeda dengan apa yang biasanya dipakai dalam pertarungan satu lawan satu antar para pendekar persilatan. Beberapa generasi kemudian, jurus ini mengalami beberapa kali revisi di tangan lebih dari seorang ahli bela diri, dengan tujuan untuk bisa dipakai oleh seorang pendekar dunia persilatan.

Guru Guo Jing yang termuda, dan satu-satunya wanita di antara Tujuh Orang Aneh dari Jiangnan, Han Xiaoying, adalah keturunan dari Nona Yue ini. Dengan demikian ia secara otomatis mewarisi Jurus Pedang ini secara lengkap.

Ba Gua (八卦) atau Pa Kua

Di Indonesia lebih populer dengan istilah Pa Kua atau Patkwa. Kedua karakter yang membentuk nama tersebut, Ba atau Pa/Pat (八) berarti ‘Delapan’. Sedangkan Gua atau Kwa/Kua berarti ‘Simbol’. Lambang yang dimaksud di sini semuanya berbentuk Trigram, yaitu tiga baris sub-simbol. Di jaman modern ini begitu mendengar atau membaca tentang Ba Gua, ingatan orang biasanya akan tertuju kepada Feng Shui, karena memang diagram ini digunakan untuk Feng Shui.

Ba Gua selalu berkaitan dengan Taoisme, dan memang perangkat yang digunakan di dalam Kosmologi Taoisme untuk mewakili prinsip-prinsip dasar dari realita.

Hong Jian Yu Lu (鸿渐于陆)

Nama salah satu jurus andalan Hong Qigong, yaitu 18 Jurus Penakluk Naga. Ini sebenarnya adalah sebuah kutipan dari literatur kuno, era Dinasti Zhou, yang dikenal sebagai Zhouyi.


鴻漸于陸,	Hong jian yu lu,
夫征不復,	fu zheng bu fu,
婦孕不育。	fu yun bu yu.

Kira-kira bisa diterjemahkan menjadi ungkapan berikut:

Pelan-pelan maju ke tanah kering.
Seorang suami pergi tidak kembali, 
dan seorang istri yang hamil tetapi tidak mau menyusui anaknya.
  • Hong (鴻) = Angsa
  • Jian (漸) = Berangsur-angsur
  • Yu (于) = kata sambung, bisa dari/ke/menuju
  • Lu (陸) = tanah/tepian/pantai

Empat Lao (老)

Keempat Pendekar Besar, Huang Yaoshi, Hong Qigong, Kaisar Duan, dan Ouyang Feng, punya cara khusus untuk saling menyapa di antara mereka sendiri. Mereka berempat saling mengenal dengan baik, dan meskipun masing-masing punya pendirian sendiri-sendiri mengenai hampir segala sesuatu, tetapi mereka semuanya akrab seperti keluarga.

Huang Yaoshi biasa dipanggil Sesat Tua, atau Lao Xie (老邪), Ouyang Feng dipanggil Racun Tua atau Lao Du (老毒), Hong Qigong dipanggil Pengemis Tua atau Lao Gai (老丐), sedangkan Kaisar Duan dipanggil Lao Huangdi (老皇帝) atau Kaisar Tua.

Kadang-kadang mereka juga menyelipkan nama lokasi asal sahabat mereka, misalnya, Lao Xidu (老西毒) untuk Ouyang Feng, di mana karakter Xi (西) tersebut berarti ‘Barat’, dan Lao Beigai (老北丐) untuk Hong Qigong. Dan kadang-kadang mereka saling memanggil dengan istilah Xiong (兄) alias ‘Saudara’, dan timbullah nama panggilan baru yang terasa lucu, seperti Du Xiong (毒兄) bagi Ouyang Feng, yang berarti ‘Saudara Racun’.

Ketika Wang Chongyang masih hidup, ia dipanggil Lao Dao (老道), yang melambangkan bahwa ia adalah seorang Pendeta Tao.

Lai Ha Ma Xiang Chi Tian E Rou (癞蛤蟆想吃天鹅肉)

Rangkaian karakter yang membentuk peribahasa ini bisa kita terjemahkan menjadi ‘Kodok berpikir untuk makan daging angsa’. Ini kurang-lebih sama seperti peribahasa Indonesia ‘Seperti pungguk merindukan bulan’.

Fei Long Zai Tian (飞龙在天)

Nama jurus ini juga dikutip dari Kitab Yijing, dan secara literal berarti ‘Naga Terbang Di Langit’. Maknanya adalah ‘Sang Kaisar sedang berada di ruang kerjanya, dan memerintah negara dengan baik’.

Berbeda dengan Jian Long Zai Tian yang memakai karakter Tian (田), karakter Tian di sini adalah (天), yang berarti ‘Langit’. Dan Naga memang seharusnya berada di langit. Dengan demikian ini melambangkan bahwa Sang Kaisar sedang menjalankan tugasnya baik-baik, di ruang kerjanya.

Zhen Jing Bai Li (震惊百里)

Salah satu dari 18 Jurus Penakluk Naga, yang bisa diterjemahkan menjadi ‘Kejutan Seratus li’. Nama ini kelihatannya bukan kutipan dari salah satu teks kuno.

Wu Xing Qi Men (五行奇门)

Keempat karakter tersebut bisa diterjemahkan menjadi ‘Pintu Gerbang Ajaib dari Lima Elemen’. Ini adalah bagian dari teori Lima Elemen (五行) yang berkaitan dengan ajaran Tao dan astronomi.

Karakter Xing (行) sebagai kata kerja berarti ‘melakukan/bergerak/pergi/bepergian’, sebuah planet dalam bahasa mandarin adalah Xing Xing (行星), perhatikan perbedaan kedua karakter tersebut. Ini artinya adalah Bintang Bergerak. Yang dimaksud Wu Xing di sini mengacu ke lima planet utama, yaitu Jupiter, Saturnus, Merkurius, Mars, dan Venus.

She Xing Li Fan (蛇行狸翻)

Ini nama salah satu jurus dari Kitab Sembilan Bulan, secara literal bisa diterjemahkan menjadi ‘Ular Merayap, Kucing Liar Berbalik’.

Qing Jing Wu Wei (清静无为)

Dua karakter Wu Wei (tradisional:無爲 atau disederhanakan:无为) secara literal berarti ‘Tidak melakukan apa-apa’, sedangkan Qing Jing (清静) bermakna ‘Ketenangan’, juga bisa jadi dalam pengertian ‘Tidak melakukan apa-apa’, atau ‘tidak bicara’, atau ‘tidak bergerak’.

Baik Qing Jing maupun Wu Wei adalah prinsip dari Taoisme.

Racun Barat, Julukan Ouyang feng

Xi Du (西毒), secara literal berarti ‘Racun dari Wilayah Barat’.

Hai Long Wang (海龙王)

Secara literal berarti ‘Raja Naga Laut’.

Karakter tradisional nama ini adalah 海龍王.

Dalam mitologi Tiongkok kuno, karakter Long Wang (龙王) sendiri adalah Dewa Air dan Cuaca.

Fei Yan Yin Suo (飞燕银梭)

Kurang jelas makna istilah ini, secara literal arti per karakter adalah sbb:

  1. Fei (飞) = Terbang
  2. Yan (燕) = Walet
  3. Yin (银) = Perak
  4. Suo (梭) = Bolak-balik, pulang-pergi

Dari narasi cerita pada saat istilah ini muncul, ini adalah nama senjata rahasia yang dipakai Ouyang Ke.

Lian Hua Luo (莲花落)

Nama syair atau lagu yang dinyanyikan para anggota Kai Pang ketika sedang mengemis. Bisa diterjemahkan menjadi ‘Bunga Teratai Jatuh’.

Lagu ini adalah kebanggaan Kai Pang.

Jiu Yin Jia Jing (九阴假经)

Nama ini adalah pelesetan dari Jiu Yin Zhen Jing, hasil karangan Hong Qigong. Ouyang Feng memaksa Guo Jing menulis ulang kitab itu, dan Hong Qigong menyuruhnya menulis kitab palsu. Karakter Jia (假) artinya adalah ‘Palsu’, yang jelas terbalik dari Zhen (真), yang berarti ‘Murni’, ‘Sejati’, atau ‘Asli’.

Secara literal bisa diterjemahkan menjadi ‘Kitab Sembilan Bulan Palsu’.

Da Gou Bang (打狗棒)

Tongkat Pemukul Anjing, ini nama tongkat yang menjadi lambang Ketua Kai Pang, yang dipegang oleh Hong Qigong, berikut nama ilmu yang dipakai dengan menggunakan tongkat tersebut.

Ilmu Tongkat Pemukul Anjing adalah Da Gou Bang Fa (打狗棒法).

Ao Kou Duo Zhang (獒口夺仗)

Menyambar tongkat dari rahang anjing, ini adalah salah satu teknik dari Tongkat Penggebuk Anjing ajaran Hong Qigong.

Daftar Ilmu Silat Kai Pang

The 18 stances are:

  • The Proud Dragon Repents (亢龍有悔)
  • The Dragon Soars in the Sky (飛龍在天)
  • The Dragon is Seen in the Fields (見龍在田)
  • The Swan Descends Gracefully (鴻漸於陸)
  • Use Not the Submerged Dragon (潛龍勿用)
  • A Sudden Advent (突如其來)
  • Crossing Great Rivers (利涉大川)
  • Tremors that Shook the Land (震驚百里)
  • Diving into the Abyss (或躍在淵)
  • The Twin Dragons Fetch Water (雙龍取水)
  • The Fish Frolics in the Depths (魚躍於淵)
  • Timely Riding the Six Dragons (時乘六龍)
  • Dark Clouds but No Rain (密雲不雨)
  • With a Loss comes Confidence (損則有孚)
  • The Dragon Fights in the Wilderness (龍戰於野)
  • Treading on Ice (履霜冰至)
  • The Ram Charges into the Fence (羝羊觸藩)
  • he Divine Dragon Swishes its Tail (神龍擺尾)

Dog Beating Staff Technique The Dog Beating Staff Technique (打狗棒法) has ten stances:

  • A Fierce Dog Blocks the Path (惡狗攔路)
  • Whack Two Dogs with a Staff (棒打雙犬)
  • Oblique Hit on the Dog’s Back (斜打狗背)
  • Flip the Dog Upside-down (撥狗朝天)
  • Retrieve the Staff from the Mastiff’s Jaws (獒口奪仗)
  • Whack the Dog’s Head with a Staff (棒打狗頭)
  • Reverse Jab the Dog’s Bottom (反戳狗臀)
  • Lift the Mad Dog with the Staff (棒挑癩犬)
  • Squash the Dog’s Back (壓扁狗背)
  • No Dogs Under Heaven (天下無狗)

Lu Shuang Bing Zhi (履霜冰至)

Jurus keenam belas dari 18 Jurus Penakluk Naga.

Ya Bian Gou Bei (压扁狗背)

Salah satu jurus dari rangkaian Tongkat Penggebuk Anjing, yang bisa diterjemahkan menjadi ‘Meluruskan Punggung Anjing’.

Bo Gou Chao Tian (拨狗朝天)

Ini juga salah satu dari rangkaian jurus Tongkat Penggebuk Anjing, bisa diterjemahkan menjadi ‘Menjungkir balikkan anjing’.

Shuang Long Qu Shui (双龙取水)

Ini adalah salah satu dari 18 Jurus Penakluk Naga, secara literal bisa diterjemahkan menjadi ‘Naga Kembar Mengambil Air’.

Kelihatannya istilah ini bukan kutipan dari Yijing, tidak seperti nama-nama jurus lain.

Fu Hu Quan (伏虎拳)

Ini adalah salah satu pepatah Tiongkok kuno Xianglong Fuhu (降龙伏虎), ‘Menundukkan Naga dan menaklukkan Harimau’. Maknanya adalah ‘Menaklukkan Sang Penguasa’. Tidak tepat kalau diterjemahkan menjadi ‘Tinju Harimau Mendekam’ dan sejenisnya.

Lebih tepat kalau diterjenahkan menjadi ‘Jurus Penakluk Harimau’.

Pi Kong Zhang (劈空掌)

Karakter Pi (劈) artinya adalah membelah. Secara keseluruhan istilah ini bisa diterjemahkan menjadi ‘Ilmu Membelah dengan Tangan Kosong’.

Yi Jin Duan Gu Pian (易筋锻骨篇)

Secara literal bisa diterjemahkan ‘Mengubah Otot Menempa Potongan Tulang’.

Yi Yang Zhi (一陽指)

Dalam dialek Hokkian atau gaya bahasa Kho Ping Hoo/Gan KL, ilmu ini bernama It Yang Chi. Maknanya secara umum adalah Totokan Satu Jari Tenaga Matahari, karena Yang (陽) adalah matahari, atau bisa jadi bermakna ‘Panas’ atau simbol Pria dalam Yin-Yang (Im-Yang).

Ini adalah ilmu khas keluarga Duan dari Kekaisaran Dali (Tayli). Dalam cerita ini semula hanya dikuasai oleh Kaisar Selatan, yaitu Kaisar Duan Zhixing, yang akhirnya menjadi Biksu dengan gelar Yideng Dashi. (It Teng Taysu).

Ilmu ini akhirnya juga dikuasai oleh Pendeta Wang Chongyang setelah Duan Zhixing mengajarkannya.

Jian Si Bu Jiu (见死不救)

Ini adalah pepatah kuno Tiongkok yang berarti ‘Mengabaikan orang yang sedang dalam bahaya’.

Tou Gu Da Xue Fa (透骨大穴法)

Ilmu totokan yang dikuasai oleh Ouyang Feng dan Huang Yaoshi. Nama ini bisa diterjemahkan menjadi ‘Totokan Penembus Tulang’.

Po Jia Zhui (破甲锥)

Ini sebuah gerakan yang dilakukan oleh Sha Tongtian di Bab 22, mungkin bisa diterjemahkan menjadi ‘Kerucut Penembus Baja’.

Bi Bo Zhang Fa (碧波掌法)

Salah satu ilmu silat dasar Pulau Bunga Persik yang diajarkan Huang Yaoshi. Nama ini bisa diterjemahkan menjadi ‘Pukulan Gelombang Hijau’.

Jiu Yin Baigu Zhua (九陰白骨爪)

Ini adalah ilmu silat yang dikembangkan oleh murid Huang Yaoshi, Chen Xuanfeng, berdasarkan sebagian dari isi Kitab Sembilan Bulan, tetapi tanpa bagian penting untuk melatih tenaga dalam. Chen Xuanfeng dan Mei Chaofeng melatihnya dengan menggunakan sasaran tengkorak manusia hidup.

Sebagai hasilnya, ilmu ini bisa dilatih dalam waktu jauh lebih singkat dibandingkan aslinya, tetapi konsekuensinya adalah merusak mental orang yang mempraktekkan ilmu ini. Chen Xuanfeng sendiri mengatakan bahwa metode latihannya adalah sesat, tetapi pada saat itu mereka memerlukannya.

Formasi 7 Bintang

Dalam bahasa mandarin istilah ini seharusnya adalah Beidou Qixing Zhen (北斗七星阵), yang mengacu kepada Gugus Bintang Utara yang terdiri dari 7 bintang, populer dengan nama bahasa Inggris Northern Big Dipper, atau Ursa Major.

Beidou

Dalam konteks cerita silat ini, gugusan tersebut dipakai untuk membentuk formasi pedang oleh 7 Pendekar Quanzhen, yang dimainkan dengan susunan sebagai berikut:

Empat orang membentuk kepala konstelasi berbentuk empat persegi.

  • Ma Yu mengambil posisi Tian Shu (天枢)
  • Tan Chuduan mengambil posisi Tian Xuan (天璇)
  • Liu Chuxuan Tian Ji (天璣)
  • Qiu Chuji Tian Quan (天權)

Tiga orang mengambil posisi pegangan sekop atau sendok yang tanpa sudut.

  • Wang Chuyi mengambil Yu Heng (玉衡)
  • Hao Datong Kai Yang (開陽)
  • Sun Bu’er Yao Guang (搖光)

Wu Yi Pai (污衣派)

Ini adalah cabang Kai Pang yang dalam buku-buku karya Kho Ping Hoo/Gan KL lebih populer dengan sebutan Kai Pang Baju Kotor.

Jing Yi Pai (净衣派)

Terbalik dari Kai Pang Baju Kotor, ini adalah cabang Kai Pang yang dikenal sebagai Kai Pang Baju Bersih.

Xing Hui(幸会)

Ini adalah cara bertegur sapa yang umum di kalangan orang-orang Tionghoa, di mana Xing (幸) bisa bermakna ‘Keberuntungan’, sedangkan Hui (会) adalah ‘Pertemuan’, dengan demikian ini berarti ‘Pertemuan yang menguntungkan’. Biasanya kedua kata itu akan diulang, dan sapaan itu akan menjadi menjadi ‘Xing hui, xing hui!‘. Ini akan membuat suasana menjadi santai dan tidak formal.

Feng Mo Gun Fa (疯魔棍法)

Istilah yang dipakai dalam terjemahan bahasa Inggris versi penggemar adalah Mad Demon’s Staff Skill, dan kalau kita mencoba menelusuri istilah ini yang kita temukan adalah ilmu tongkat dari Shaolin dengan nama Feng Mo Gun ini.

Nama ini sendiri sewajarnya bisa kita terjemahkan menjadi ‘Ilmu Tongkat Iblis Gila’.

Yi Hun Da Fa (移魂大法)

Ini salah satu ilmu hipnotis yang terdapat di dalam Jiu Yin Zhen Jing, bisa diterjemahkan menjadi ‘Ilmu Menggerakkan Jiwa’.

She Xin Fa (摄心法)

Hampir sama seperti Yi Hun Da Fa, prinsipnya adalah ilmu hipnotis. Ini bisa diterjemahkan menjadi ‘Ilmu Menggerakkan Hati’.

Huang He Lou (黄鹤楼)

Menara Huang He, atau Menara Bangau Kuning, dalam istilah bahasa Inggris ‘Yellow Crane Tower’.

Puisi karya Cui Han:

昔人已乘黃鶴去, 此地空餘黃鶴樓。
黃鶴一去不復返, 白雲千載空悠悠。
晴川歷歷漢陽樹, 芳草萋萋鸚鵡洲。
日暮鄉關何處是, 煙波江上使人愁。

Adalah Li Bai yang berpisah dengan sahabatnya, yang sekaligus partner dalam menulis puisi, Meng Haoran (孟浩然), yang menulis karya lain mengenai Huanghe Lou.

故人西辭黃鶴樓,
煙花三月下揚州。
孤帆遠影碧空盡,
唯見長江天際流。

Puisi dari Yue Fei Man Jiang Hong yang kedua, dengan judul kecil Deng Huanghe Lou You Gan (登黄鹤楼有感), yang kurang lebih berarti ‘Perasaanku ketika mendaki Menara Bangau Kuning’, tidak diketemukan di internet.

Berikut ini barangkali cukup berkaitan dengan puisi kedua itu, tetapi tidak ada artikel pendukung yang cukup kuat sebagai bahan pembanding yang membuktikan keabsahan dokumen ini. Puisi ini sendiri saya temukan dalam bahasa Inggris.

Looking at the Central Plains, there are many cities outside the barren smoke.
Back then, flowers covered the willows, Fenglou and Longge.
In front of the Long Live Mountain, there are jewels and greens, and there are songs in the Penghu Hall.
Until now, the iron cavalry is full of the suburbs, and the dust is evil.
Are the soldiers here?Anointing the front; where are the people?Fill the gully.
Sigh the country as before, thousands of villages are few.
What day please Ying Tirui brigade, cross Qinghe Luo straight with a whip.
But when he returned, he continued his tour of Hanyang and rode a yellow crane.

Demikian juga puisi lainnya yang berjudul Xiao Chong Shan (小重山).

The cold cricket couldn't stop crying last night.
Shocked back to Qianli Meng, it has been three watchers.
Get up and walk around the steps alone.
People are quiet, and the moon is bright outside the curtain.
The white head is fame.
The old mountains, pine and bamboo, hinder the return journey.
I want to pay Yaoqin to my heart.
If there are few friends, who will listen to the broken string?

Shan Po Yang (山坡羊)

Kelihatannya lagu ini adalah lagu rakyat, yang syairnya bisa berubah-ubah.

Ren Wai You Ren, Tian Wai You Tian (人外有人,天外有天)

Ini sebuah peribahasa, ‘Di atas langit ada langit, di atas manusia ada manusia lain’, yang ingin mengungkapkan bahwa di dunia ini tak seorang pun sungguh-sungguh nomor satu di atas segalanya.

Delapan Formasi

Jelaskan mengenai formasi perang dari Wumu: ‘tian fu’ [high as the sky], ‘di zai’ [strong as the earth], ‘feng yang’ [scattered like a wind], ‘yun chui’ [dangling like a cloud] , ‘long fei’ [flying dragon], ‘hu yi’ [winged tiger], ‘niao xiang’ [soaring bird], and ‘she pan’ [coiling snake]. The horns were sounded, the drums were beaten, the noise was deafening. The thirty- thousand strong vanguard cavalry unit started to gallop majestically to the west. The great army moved farther and farther west, entering Khoresm territory with irre- sistible force. Muhammad’s army was bigger, but they were not the Mongolian’s army match. Guo Jing led his unit destroying cities and killing the enemies, he had rendered not a few merits.